BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 17 November 2008

20 pemain bola gaji termahal



Sebagai klub terkaya sejagat, Real Madrid memang tidak tanggung-tanggung memberikan gaji kepada para bintangnya. Dalam daftar 20 pemain bergaji termahal yang ditulis forbes.com, 3 pemain Real Madrid menempati urutan teratas. Di ranking pertama, siapa lagi kalau bukan David Beckham, skipper Inggris yang menjadi idola tua muda, baik pria maupun wanita. Setelah Beckham, pemain Brasil Ronaldo menempati urutan kedua, dan Zinedine Zidane, playmaker Spanyol di tempat ketiga.

Gaji para pemain top Real Madrid itu tampaknya tidak akan bisa dikalahkan pemain manapun di dunia ini, setidaknya dalam 2 tahun ke depan. Maklum, gaji Beckham lebih besar hampir 2,5 kali gaji pemain termahal di Italia dan Inggris.

Meski berada di bawah 3 besar, pemain Inggris mendominasi daftar pemain bergaji termahal dengan 9 pemain, yang disusul Spanyol dengan 5 pemain, dan Italia dengan 3 pemain. Rekor gaji terbesar di Liga Inggris dipegang Michael Ballack yang baru saja pindah ke Chelsea dari Bayern Munich. Ballack menerima $14,7 juta atau Rp 135 miliar lebih setahun, dengan kurs Rp 9.200 per dolar. Disusul Thierry Henry, pemain Prancis yang baru meneken perpanjangan kontraknya dengan Arsenal. Henry menerima Rp 130 miliar lebih per tahun.

Masalah gaji pemain yang setiap tahun semakin besar ini menimbulkan masalah keuangan klub. Dalam Rapat Umum di Brussels beberapa tahun lalu, perkumpulan klub top Eropa yang beranggotakan 18 klub menganjurkan pembatasan gaji pemain, yakni 70% dari total pengeluaran untuk pemain. Akuntan Deloitte and Touche malah menganjurkan hanya 50%.

Toh, anjuran itu tidak punya sanksi hukum jika ada klub yang melanggar. Pembatasan pengeluaran untuk pemain, baik gaji per orangan atau pengeluaran untuk seluruh anggota tim (salary cap) umumnya berlaku di beberapa cabang olahraga yang populer di Amerika, misalnya hockey, basket, dan football. Klub yang melanggar akan dikenai sanksi pengurangan nilai atau dilarang ikut kompetisi.

Pengaturan seperti ini sebetulnya membantu klub menyeimbangkan pengeluaran dan pemasukan serta mencegah tim-tim besar selalu berhasil merekrut pemain top dengan iming-iming gaji yang spektakuler. Sayangnya, otoritas sepakbola Eropa (UEFA) atau asosiasi klub top yang disebut G-14 --meski anggotanya lebih dari 14 klub-- belum memandang penting adanya salary cap.

0 komentar: